Ilustrasi visual tanaman Aglonema
Aglonema, atau sering disebut Sri Rejeki, merupakan salah satu tanaman hias daun yang paling digemari di Indonesia. Di antara ribuan varietasnya, Aglonema jenis 'Lulaiwan' menonjol karena kombinasi warna daunnya yang eksotis dan perawatannya yang relatif mudah. Nama Lulaiwan sendiri sering diasosiasikan dengan corak yang memadukan warna hijau, merah muda, atau krem cerah pada latar belakang daun yang gelap.
Keunikan utama Lulaiwan terletak pada tekstur dan polanya yang dinamis. Bagi para kolektor, memiliki Aglonema Lulaiwan yang sehat dan berwarna cerah adalah sebuah kebanggaan. Tanaman tropis ini tumbuh subur di iklim Indonesia asalkan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Memahami kebutuhan spesifik Lulaiwan adalah kunci utama agar corak cantiknya tidak memudar dan pertumbuhannya maksimal.
Meskipun dikenal tangguh, Lulaiwan akan menunjukkan performa terbaiknya jika ditempatkan pada kondisi yang mendekati habitat aslinya, yaitu daerah teduh dengan kelembapan tinggi.
Cahaya adalah faktor penentu utama warna pada Aglonema. Lulaiwan membutuhkan cahaya tidak langsung (indirect light) yang cukup terang. Hindari sinar matahari langsung, terutama pada siang hari, karena daunnya yang tipis mudah terbakar dan menyebabkan bercak cokelat atau kusam.
Kesalahan fatal dalam merawat Aglonema hampir selalu berkaitan dengan manajemen air dan media tanam yang buruk. Aglonema tidak suka media yang tergenang air.
Gunakan media tanam yang poros, ringan, dan memiliki aerasi yang baik. Kombinasi ideal biasanya meliputi:
Pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik agar air tidak mengendap di dasar pot.
Siram hanya ketika 2-3 cm permukaan media tanam sudah terasa kering saat disentuh. Pada musim kemarau, penyiraman mungkin perlu dilakukan lebih sering, namun pada musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman untuk mencegah busuk akar.
Untuk menjaga vitalitas dan intensitas warna Aglonema Lulaiwan, pemupukan teratur sangat diperlukan.
Berikan pupuk cair seimbang (NPK) yang larut dalam air setiap 2 hingga 4 minggu sekali. Selain pupuk kimia, penggunaan pupuk organik cair juga membantu menjaga struktur tanah tetap gembur. Selalu aplikasikan pupuk setelah media tanam sedikit lembap untuk menghindari stres pada akar.
Hama yang paling sering menyerang Aglonema adalah kutu putih (mealybugs) dan tungau. Hama-hama ini biasanya bersembunyi di sela-sela batang atau permukaan bawah daun.
Untuk mendapatkan Aglonema Lulaiwan yang subur dan indah, perhatikan detail berikut:
Dengan perhatian yang konsisten terhadap kebutuhan cahaya, air, dan nutrisi, Aglonema Lulaiwan Anda akan berkembang menjadi permata hijau dan merah muda di koleksi tanaman Anda.