Juz Amma: Memahami Surah Al-Lahab (Tabbat Yada)

ن ج Simbol Ilustrasi Juz dan Ilmu Al-Qur'an

Juz Amma adalah bagian terakhir dari Al-Qur'an yang dimulai dari Surah An-Naba (78) hingga Surah An-Nas (114). Bagian ini dikenal sering dibaca oleh umat Islam dalam shalat sehari-hari, terutama oleh anak-anak, karena ayat-ayatnya yang relatif pendek dan maknanya yang kuat.

Di antara surah-surah pendek yang padat makna dalam Juz Amma adalah Surah Al-Lahab (juga dikenal sebagai Surah Masad), yang memiliki nama lain berdasarkan ayat pertamanya: Tabbat Yada.

Surah Al-Lahab (Tabbat Yada)

Surah Al-Lahab adalah surah ke-111 dalam urutan mushaf, dan merupakan salah satu surah yang diturunkan di Mekkah. Meskipun sangat pendek, hanya terdiri dari lima ayat, surah ini mengandung pesan peringatan keras yang spesifik dan universal mengenai konsekuensi permusuhan terhadap kebenaran.

Teks dan Terjemahan Surah Al-Lahab (Tabbat Yada)

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan celakalah dia!

مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ

2. Hartanya dan apa yang telah ia usahakan tidak berguna baginya.

سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar,

فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ

5. Yang dililitkan di lehernya tali dari sabut.

Konteks Historis Ayat Tabbat Yada

Surah ini turun berkenaan dengan Abu Lahab, paman Nabi Muhammad SAW. Meskipun merupakan kerabat dekat, Abu Lahab adalah salah satu penentang keras dakwah Islam. Ketika Rasulullah SAW mulai menyeru kaum Quraisy secara terbuka dari bukit Safa, Abu Lahab adalah yang pertama kali menentang dengan kasar, meneriakkan celaan terhadap Nabi dan memanggilnya pendusta.

Ayat pertama, "Tabbat Yada Abi Lahab wa Tabba", secara harfiah berarti "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan binasalah ia." Ini adalah doa dan sekaligus kabar dari Allah SWT bahwa permusuhan yang ditunjukkan Abu Lahab akan berbalik merugikannya di dunia dan akhirat.

Penekanan pada "kedua tangan" merujuk pada semua usaha dan tindakannya dalam menghalangi dakwah. Ayat kedua menegaskan bahwa kekayaan dan jerih payah yang ia kumpulkan tidak akan memberinya keuntungan sedikit pun di hadapan azab Allah.

Ibrah dan Pelajaran Universal

Meskipun surah ini secara spesifik menyebut nama Abu Lahab dan istrinya (yang terkenal suka menyebar duri dan kotoran di jalan Nabi), pelajaran yang dapat diambil melampaui tokoh tersebut. Surah ini mengajarkan beberapa prinsip penting:

  1. Konsekuensi Penolakan Kebenaran: Setiap usaha yang didasari oleh permusuhan terhadap kebenaran ilahi, meskipun disertai dengan harta dan kekuatan, akan sia-sia di akhirat.
  2. Dampak Peran Keluarga: Surah ini menunjukkan bahwa pasangan yang saling mendukung dalam kejahatan (seperti yang dilakukan istri Abu Lahab dalam menyakiti Nabi) akan menghadapi konsekuensi bersama di akhirat.
  3. Sifat Neraka: Disebutkannya "api yang bergejolak (Lahab)" dan "tali sabut dari tali yang kasar (Masad)" memberikan gambaran visual mengerikan tentang jenis siksaan yang menanti mereka yang menolak petunjuk Ilahi.

Juz Amma, dengan surah-surah seperti Al-Lahab, menjadi pengingat harian bahwa nilai sejati seseorang tidak terletak pada status sosial atau kekayaan duniawi, melainkan pada keikhlasan dan penerimaan mereka terhadap risalah yang dibawa oleh para Nabi.

Memahami makna di balik setiap ayat pendek dalam Juz Amma, termasuk makna tegas dari Tabbat Yada, memperkaya kualitas ibadah kita dan memperkuat fondasi iman kita dalam menghadapi godaan dan tantangan kehidupan.

🏠 Homepage