Adzan adalah panggilan suci untuk menunaikan salat wajib lima waktu. Salah satu adzan yang paling penting dan memiliki kekhususan adalah adzan Subuh. Mengingat waktu shalat ini berada di antara malam dan pagi, serta mengandung kalimat tambahan, penting bagi umat Islam untuk mengetahui tata cara menjawab adzan Subuh yang benar dan lengkap.
Keistimewaan Adzan Subuh
Adzan Subuh memiliki kekhususan karena mengandung lafazh "Ash-shalatu khairum minan naum" (Shalat itu lebih baik daripada tidur), yang diucapkan dua kali setelah lafazh "Hayya 'alal falah". Mengetahui jawaban yang tepat untuk setiap bagian adzan menunjukkan kepatuhan dan rasa cinta kita terhadap perintah Allah SWT.
Tata Cara Menjawab Adzan Subuh
Secara umum, tata cara menjawab adzan Subuh adalah sama dengan adzan lima waktu lainnya, kecuali pada bagian "Hayya 'alal falah" yang dijawab dengan "Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah".
Jawaban untuk Setiap Lafazh:
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (4 kali): Dijawab dengan "Allahu Akbar, Allahu Akbar".
- Asyhadu an laa ilaaha illallaah (2 kali): Dijawab dengan "Asyhadu an laa ilaaha illallaah".
- Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2 kali): Dijawab dengan "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah".
- Hayya 'alash shalaah (2 kali): Dijawab dengan "Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah".
- Hayya 'alal falaah (2 kali): Dijawab dengan "Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah".
- Ash-shalatu khairum minan naum (2 kali) - Khusus Subuh: Dijawab dengan "Shadaqta wa barirta" (Benar dan baik ucapanmu).
- Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali): Dijawab dengan "Allahu Akbar, Allahu Akbar".
- Laa ilaaha illallaah (1 kali): Dijawab dengan "Laa ilaaha illallaah".
Penjelasan Khusus untuk Kalimat Tambahan
Bagian yang membedakan adzan Subuh adalah pengucapan "Ash-shalatu khairum minan naum". Ketika muadzin mengucapkan kalimat ini, kita disunnahkan menjawabnya dengan ucapan "Shadaqta wa barirta". Kalimat ini berarti kita mengakui kebenaran ucapan muadzin bahwa shalat itu memang lebih utama daripada melanjutkan tidur, terutama saat suasana Subuh yang dingin dan nyaman.
Penting untuk diperhatikan: Ketika muadzin mengucapkan "Hayya 'alash shalaah" dan "Hayya 'alal falaah" (baik pada adzan Subuh maupun adzan lainnya), jawaban yang tepat adalah "Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah" (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Ini menunjukkan bahwa kita menyadari bahwa untuk menegakkan shalat, kita membutuhkan kekuatan dari Allah SWT.
Doa Setelah Adzan
Setelah selesai menjawab seluruh rangkaian adzan Subuh, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca. Doa ini memohon syafaat (pertolongan) Rasulullah SAW pada hari kiamat.
Doa Setelah Adzan:
"Allahumma robba haadzihid da'watit taammah, wash-sholaatil qaa'imah, aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtah."
Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna dan salat yang didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad al-wasilah (kedudukan tinggi di surga) dan al-fadhilah (keutamaan), dan bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan."
Hikmah Menjawab Adzan Subuh
Menjawab adzan, khususnya adzan Subuh, bukan sekadar menirukan ucapan. Ini adalah bentuk pengakuan iman kita terhadap panggilan Allah SWT. Adzan Subuh mengingatkan kita untuk meninggalkan kenyamanan duniawi (tidur) demi menunaikan kewajiban yang jauh lebih utama. Dengan menjawabnya dengan khusyuk, kita sedang mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut hari baru dengan keberkahan dari Allah SWT.
Memahami dan mengamalkan jawaban adzan Subuh yang lengkap ini akan meningkatkan kualitas ibadah kita dan memperkuat hubungan kita dengan syariat Islam.