Contoh Adab dalam Islam: Menciptakan Kehidupan yang Mulia
Sikap terpuji yang mencerminkan ajaran Islam.
Adab dalam Islam bukan sekadar tata krama sopan santun ala duniawi, melainkan cerminan iman seseorang yang termanifestasi dalam setiap tindakan, ucapan, dan bahkan niat di dalam hati. Seorang Muslim dituntut untuk memiliki akhlaqul karimah (akhlak yang mulia) karena akhlak merupakan inti dari ajaran agama ini. Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak. Oleh karena itu, memahami dan mengamalkan contoh adab dalam Islam adalah fondasi penting bagi kehidupan yang diridai Allah SWT.
Implementasi adab ini mencakup interaksi dengan Allah (ibadah), interaksi dengan sesama manusia, dan bahkan interaksi dengan lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa contoh konkret adab yang harus dijaga oleh setiap Muslim dalam kehidupan sehari-hari.
1. Adab Terhadap Allah SWT
Puncak adab adalah pengakuan dan ketaatan mutlak kepada Sang Pencipta. Ini diwujudkan melalui:
Ketaatan dalam Ibadah: Melaksanakan shalat tepat waktu, menjaga kualitas shalat (khusyuk), dan menunaikan kewajiban agama lainnya tanpa menunda-nunda.
Bersyukur (Syukur): Mengucapkan Alhamdulillah atas setiap nikmat, baik yang besar maupun yang kecil, dan menggunakannya untuk kebaikan.
Tawakkal: Menyerahkan hasil akhir setelah berusaha maksimal kepada kehendak Allah, disertai kesabaran menghadapi ketetapan-Nya.
2. Adab dalam Berinteraksi dengan Sesama Manusia
Hubungan antarmanusia (muamalah) adalah medan ujian adab yang sangat luas. Beberapa contoh penting meliputi:
Menjaga Lisan: Tidak berkata kotor, dusta, menggunjing (ghibah), atau menyebarkan fitnah. Lisan adalah organ yang paling seringkali menjerumuskan seseorang ke dalam dosa.
Adab Bertamu dan Menerima Tamu: Meminta izin sebelum masuk, tidak berlama-lama ketika bertamu, dan menyambut tamu dengan wajah berseri dan keramahan yang tulus.
Menghormati yang Lebih Tua dan Menyantuni yang Lebih Muda: Sikap hormat ditunjukkan dengan cara berbicara yang lembut, tidak mendahului dalam pembicaraan, dan bersikap rendah hati.
Tepati Janji: Menepati janji adalah tanda kemunafikan yang dijauhi oleh orang beriman. Kepercayaan adalah modal sosial utama yang harus dijaga.
3. Adab dalam Kehidupan Sehari-hari
Adab tidak berhenti di acara formal, namun terintegrasi dalam rutinitas harian:
Adab Makan dan Minum: Selalu membaca Bismillah sebelum makan, menggunakan tangan kanan (kecuali ada halangan syar’i), tidak mencela makanan, dan berhenti sebelum kenyang.
Adab Berpakaian: Menutup aurat sesuai syariat, menjaga kebersihan diri dan pakaian, serta memilih pakaian yang tidak berlebihan atau sombong.
Adab di Jalanan: Menjaga pandangan dari hal yang diharamkan, menyingkirkan gangguan dari jalan (seperti duri atau sampah), dan menaati peraturan lalu lintas.
Menerapkan adab-adab ini secara konsisten akan membawa ketenangan batin (sakinah) bagi pelakunya. Ketika seorang Muslim bersikap baik, ia tidak hanya mematuhi perintah agama, tetapi juga menjadi duta terbaik bagi keindahan ajaran Islam di mata masyarakat luas. Adab sejati adalah manifestasi lahiriah dari keimanan yang tumbuh subur di dalam hati, menjadikannya manusia yang bermanfaat dan dicintai, baik oleh sesama makhluk maupun oleh Sang Pencipta.