Ilustrasi tanaman Aglaonema yang sehat.
Aglaonema, atau yang sering dijuluki sebagai Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias daun populer di Indonesia berkat corak daunnya yang eksotis dan kemampuannya beradaptasi di lingkungan dalam ruangan. Namun, untuk menjaga warna daun tetap cerah dan pertumbuhannya optimal, diperlukan penanganan yang tepat. Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara perawatan Aglaonema yang wajib Anda ketahui.
Kunci utama kesehatan Aglaonema adalah cahaya. Meskipun Aglaonema dikenal toleran terhadap kondisi minim cahaya, pencahayaan yang ideal akan memaksimalkan variasi warna daunnya. Hindari sinar matahari langsung, terutama pada siang hari, karena dapat menyebabkan daun terbakar dan kering. Lokasi terbaik adalah area yang terang namun teduh, misalnya di dekat jendela yang tersinari matahari pagi atau di bawah naungan pohon.
Kesalahan paling umum dalam cara perawatan Aglaonema adalah penyiraman berlebihan (overwatering) yang menyebabkan akar busuk. Aglaonema menyukai kelembapan, tetapi tidak suka jika media tanamnya tergenang air.
Metode terbaik adalah cek media tanam. Siram tanaman hanya ketika 2-3 cm bagian atas media tanam sudah terasa kering saat disentuh. Pastikan pot memiliki drainase yang baik. Saat menyiram, siram secara merata hingga air keluar dari lubang bawah pot, kemudian buang sisa air di wadah penampung.
Aglaonema berasal dari daerah tropis, sehingga ia menyukai kelembapan udara yang cukup tinggi. Jika Anda tinggal di daerah kering atau menggunakan pendingin ruangan (AC) secara terus-menerus, pertimbangkan untuk meningkatkan kelembapan di sekitarnya.
Media tanam harus gembur, porous, dan mampu menahan kelembapan tanpa menjadi padat. Campuran tanah yang baik umumnya terdiri dari campuran sekam bakar, kompos, dan cocopeat dengan perbandingan yang seimbang.
Lakukan pemupukan secara berkala. Gunakan pupuk NPK seimbang yang larut dalam air atau pupuk khusus tanaman hias daun. Aplikasikan pupuk sekitar sebulan sekali pada masa pertumbuhan aktif (hindari pemupukan saat tanaman sedang stres atau dorman).
Meskipun relatif tahan hama, Aglaonema tetap bisa diserang, terutama kutu putih, tungau laba-laba, atau trips. Inspeksi rutin adalah bagian penting dari cara perawatan Aglaonema.
Aglaonema tidak memerlukan penggantian pot yang terlalu sering. Repotting biasanya diperlukan ketika tanaman sudah terlalu padat akarnya (rootbound) atau ketika media tanam sudah terlalu lapuk (biasanya setiap 1 hingga 2 tahun sekali). Pilih pot yang ukurannya hanya sedikit lebih besar dari pot sebelumnya, dan selalu gunakan media tanam yang segar saat memindahkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah cara perawatan Aglaonema ini secara konsisten, tanaman hias Anda tidak hanya akan bertahan hidup tetapi juga berkembang dengan daun yang penuh warna dan sehat. Selamat bercocok tanam!