Panduan Lengkap Cara Mencacah Aglaonema (Spliting)
Aglaonema, atau sering disebut Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias tropis yang sangat populer karena corak daunnya yang memukau. Seiring pertumbuhannya, tanaman ini sering menjadi rimbun dan besar. Untuk mendapatkan lebih banyak tanaman baru, mengendalikan ukuran, atau mempromosikan percabangan, teknik mencacah atau splitting adalah metode vegetatif yang paling efektif. Proses ini melibatkan pemisahan anakan (pucuk) atau pembagian rimpang (batang) menjadi beberapa bagian yang masing-masing memiliki akar dan batang yang cukup.
Meskipun terdengar menakutkan bagi pemula, mencacah Aglaonema sebenarnya cukup mudah jika Anda mengikuti langkah-langkah yang tepat. Kunci keberhasilan terletak pada persiapan alat, waktu yang tepat, dan perawatan pasca-operasi.
Kapan Waktu Terbaik Melakukan Pencacahan?
Waktu sangat krusial untuk memastikan Aglaonema baru Anda dapat beradaptasi dan tumbuh dengan baik.
Saat Tanaman Terlalu Padat: Jika satu pot sudah terlihat terlalu penuh dengan banyak batang atau anakan yang saling berebut nutrisi.
Adanya Anakan (Sucker): Jika induk Aglaonema sudah mulai mengeluarkan tunas atau anakan di bagian bawah batang. Anakan ini adalah kandidat utama untuk dicacah.
Musim Pertumbuhan: Lakukan pencacahan pada awal musim hujan atau saat tanaman sedang aktif tumbuh (biasanya pada suhu hangat dan kelembaban cukup). Hindari mencacah saat tanaman mengalami stres (misalnya karena kekurangan air atau suhu ekstrem).
Alat dan Bahan yang Diperlukan
Persiapan alat yang steril adalah langkah pertama untuk mencegah infeksi jamur atau bakteri pada potongan batang.
Pisau tajam atau gunting stek yang sudah disterilkan (gunakan alkohol atau api).
Pot baru dengan drainase yang baik.
Media tanam baru yang porous (campuran tanah, sekam bakar, dan kompos).
Fungisida bubuk atau kayu manis (sebagai penutup luka).
Sarung tangan (opsional).
Langkah-Langkah Cara Mencacah Aglaonema
Proses ini umumnya dibagi menjadi dua metode utama: membagi anakan (sucker removal) atau memotong batang (stem cutting).
Metode 1: Pembagian Anakan (Paling Umum)
Metode ini adalah yang paling aman karena anakan biasanya sudah memiliki sistem akar yang mulai terbentuk.
Keluarkan Tanaman dari Pot: Pegang pangkal batang utama dengan hati-hati, lalu balikkan pot. Tepuk bagian bawah pot hingga tanaman keluar bersama media tanam.
Identifikasi Anakan: Cari tunas atau anakan yang tumbuh terpisah dari batang utama, biasanya memiliki beberapa daun dan akar di dasarnya.
Pisahkan dengan Hati-hati: Gunakan pisau yang sudah steril untuk memotong sambungan antara anakan dan induk. Usahakan memotong sedekat mungkin ke pangkal anakan, pastikan anakan memiliki akar sendiri.
Periksa Akar: Jika akar anakan sudah cukup banyak, ia siap dipindahkan. Jika akarnya sangat minim, Anda mungkin perlu merendamnya di hormon perangsang akar sebentar.
Penanganan Luka: Taburkan sedikit fungisida bubuk atau bubuk kayu manis pada bagian batang induk yang terpotong dan pada pangkal anakan yang baru dipisahkan.
Metode 2: Pemotongan Batang (Stek Batang)
Metode ini digunakan jika Aglaonema terlalu tinggi dan tidak memiliki anakan, atau jika Anda ingin membuat beberapa tanaman baru dari satu batang panjang.
Potong Batang: Tentukan titik pemotongan pada batang. Idealnya, potonglah di antara ruas (nodus) dan pastikan setiap potongan minimal memiliki 2-3 ruas dan setidaknya satu daun utuh.
Lakukan Pembagian: Potong batang menjadi beberapa segmen. Pastikan setiap segmen yang akan dijadikan bibit memiliki 'mata' atau calon tunas di buku batangnya.
Pengeringan (Curing): Ini adalah langkah kritis. Biarkan potongan batang yang sudah disiapkan di tempat teduh selama 1-2 hari hingga permukaan luka potongan mengering dan membentuk kalus. Ini mencegah busuk.
Penanaman: Tanam potongan batang tersebut secara horizontal atau vertikal pada media tanam yang sangat porous dan lembab (bukan basah).
Perawatan Pasca Mencacah
Perawatan setelah pencacahan sangat menentukan keberhasilan propagasi.
Penempatan: Letakkan Aglaonema yang baru dicacah di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung. Sinar matahari penuh dapat membuat luka potong mengering terlalu cepat atau menyebabkan daun stres.
Penyiraman: Jangan langsung menyiram setelah tanam. Tunggu sekitar 3-5 hari agar luka benar-benar menutup. Setelah itu, siram secukupnya. Media harus lembab, bukan becek.
Kelembaban: Jaga kelembaban udara tinggi untuk mendorong pertumbuhan akar baru. Anda bisa menutupi pot dengan kantong plastik bening (buat lubang kecil untuk sirkulasi) selama beberapa minggu pertama.
Pemupukan: Tunda pemupukan hingga Anda melihat tanda-tanda pertumbuhan baru muncul (biasanya 4-6 minggu).
Dengan kesabaran dan mengikuti prosedur sterilisasi alat serta perawatan pasca-tanam, Anda akan berhasil memperbanyak koleksi Aglaonema kesayangan Anda melalui metode pencacahan ini.