Memelihara babi, baik untuk tujuan komersial maupun hobi, memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan spesifik hewan ini. Babi adalah hewan yang cerdas, sosial, dan membutuhkan lingkungan yang bersih serta nutrisi yang seimbang untuk tumbuh optimal. Berikut adalah panduan komprehensif mengenai cara memelihara babi dengan benar.
1. Pemilihan Bibit Babi
Langkah awal yang krusial adalah memilih bibit babi yang berkualitas. Kualitas bibit sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan, ketahanan penyakit, dan efisiensi pakan.
Kesehatan: Pastikan bibit aktif, memiliki nafsu makan yang baik, dan tidak menunjukkan tanda-tanda lesu atau batuk.
Asal Usul: Pilih bibit dari peternakan yang terpercaya dan memiliki riwayat kesehatan yang baik (bebas dari penyakit seperti PRRS atau Flu Babi).
Genetika: Sesuaikan jenis babi (misalnya Duroc, Landrace, Yorkshire) dengan tujuan pemeliharaan Anda (pedaging atau indukan).
2. Kandang yang Tepat dan Higienis
Kandang babi harus dirancang untuk memberikan kenyamanan termal, ventilasi yang baik, dan kemudahan pembersihan. Babi sangat sensitif terhadap suhu ekstrem.
Desain Kandang
Suhu ideal untuk babi dewasa berkisar antara 18°C hingga 24°C. Babi muda (piglet) memerlukan suhu yang lebih hangat (sekitar 30°C).
Lantai: Gunakan lantai berpalang (slatted floor) jika memungkinkan, karena ini memudahkan pembuangan kotoran dan menjaga kebersihan kandang. Jika menggunakan lantai padat, pastikan alas tidur (litter) seperti jerami diganti secara teratur.
Ventilasi: Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik untuk menghilangkan amonia dari kotoran, namun hindari hembusan angin langsung yang dapat menyebabkan stres dingin.
Pemisahan Area: Pisahkan area makan, minum, tidur, dan buang kotoran untuk mendorong kebiasaan hidup yang lebih bersih.
3. Manajemen Nutrisi dan Pakan
Nutrisi adalah kunci keberhasilan dalam beternak babi. Kebutuhan nutrisi babi berubah seiring fase pertumbuhannya.
Fase Pertumbuhan
Fase Starter (Piglet): Membutuhkan protein tinggi (sekitar 20-22%) dan energi padat. Pakan harus mudah dicerna.
Fase Grower (Pembesaran): Protein diturunkan (sekitar 16-18%) sambil meningkatkan energi untuk pembentukan otot dan lemak.
Fase Finisher (Penyelesaian): Fokus pada rasio pakan yang efisien untuk mencapai bobot pasar dengan biaya minimal.
Pastikan air minum selalu tersedia dalam jumlah yang cukup dan bersih. Air bersih sangat mempengaruhi nafsu makan dan kesehatan pencernaan.
4. Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit jauh lebih murah daripada pengobatan. Program biosekuriti yang ketat adalah wajib.
Protokol Biosekuriti
Batasi akses orang luar ke area kandang. Jika ada hewan baru yang masuk, wajibkan mereka menjalani karantina terlebih dahulu.
Vaksinasi dan Pemberian Obat
Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai jadwal vaksinasi rutin yang diperlukan untuk babi di wilayah Anda (misalnya, untuk kolera babi, leptospirosis, atau penyakit reproduksi). Pemberian obat cacing harus dilakukan secara berkala, terutama jika babi dilepaskan di padang rumput.
5. Manajemen Reproduksi (Jika Memelihara Induk)
Untuk peternakan yang fokus pada pembibitan, manajemen perkawinan dan kelahiran harus optimal.
Deteksi Birahi: Pelajari tanda-tanda babi siap kawin, seperti vulva yang membengkak, gelisah, dan postur kaku saat punggungnya ditekan.
Perawatan Induk Hamil (Gestation): Beri pakan yang cukup untuk menjaga kondisi tubuh, jangan sampai terlalu kurus atau terlalu gemuk.
Perawatan Pasca Melahirkan: Pastikan kandang pemeliharaan (farrowing crate) hangat dan bersih untuk mencegah hipotermia pada anak babi. Berikan kolostrum (susu pertama) segera setelah lahir.
Kesimpulan
Cara memelihara babi yang sukses bergantung pada kombinasi antara nutrisi yang tepat, sanitasi kandang yang unggul, dan perhatian konstan terhadap perilaku serta kesehatan kawanan. Dengan menerapkan manajemen yang disiplin, peternak dapat memastikan babi tumbuh sehat dan memberikan hasil yang maksimal.