Mie karet, atau sering juga disebut mie 'alot' karena teksturnya yang sangat kenyal, telah menjadi favorit banyak pecinta kuliner jalanan. Berbeda dengan mie biasa yang cenderung lembut, mie karet memiliki daya tahan gigitan yang khas, menjadikannya sempurna untuk hidangan seperti mie ayam atau bakmi pedas. Membuat mie karet sendiri di rumah mungkin terdengar rumit, namun dengan mengikuti langkah dan memahami bahan dasarnya, Anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kunci utama dari tekstur kenyal seperti karet pada mie ini adalah proporsi tepung tapioka (pati singkong) yang tinggi dibandingkan tepung terigu protein tinggi. Tepung tapioka mengandung pati resisten yang memberikan elastisitas luar biasa ketika dimasak. Jika Anda menggunakan terlalu banyak tepung terigu, hasilnya akan menjadi mie biasa yang mudah lembek.
Untuk membuat adonan dasar mie karet dalam jumlah yang cukup untuk 2-3 porsi, Anda memerlukan bahan-bahan berikut:
Dalam wadah besar, campurkan tepung terigu, tepung tapioka, garam, dan baking soda (jika digunakan). Aduk rata menggunakan whisk hingga semua tepung tercampur merata. Pastikan tidak ada gumpalan tepung.
Buat lubang di tengah campuran tepung. Pecahkan telur ke dalamnya. Mulai uleni secara perlahan. Tambahkan air dingin sedikit demi sedikit. Penggunaan air dingin sangat disarankan karena membantu pati tapioka untuk tidak cepat mengembang atau menjadi terlalu lengket sebelum waktunya.
Uleni adonan dengan tenaga hingga semua bahan tercampur rata dan membentuk bola adonan yang cukup keras dan tidak lengket di tangan. Adonan mie karet memang harus lebih keras daripada adonan pasta Italia atau mie biasa. Uleni minimal 10 hingga 15 menit. Pengulenan yang intens akan mengembangkan gluten dan pati, menghasilkan tekstur 'karet' yang diinginkan.
Bungkus adonan yang sudah kalis dalam plastic wrap atau masukkan ke dalam kantong kedap udara. Diamkan pada suhu ruang selama minimal 30 menit. Proses istirahat ini memungkinkan hidrasi pati yang lebih baik, membuat adonan lebih mudah digiling dan lebih kenyal saat matang.
Setelah diistirahatkan, bagi adonan menjadi beberapa bagian kecil. Gilas adonan menggunakan mesin penggiling mie (pasta maker) atau rolling pin. Jika menggunakan mesin, mulailah dari setelan paling tebal, lalu perlahan-lahan tipiskan hingga mencapai ketebalan yang Anda inginkan (biasanya setelan nomor 3 atau 4 pada mesin standar). Taburi permukaan adonan yang sudah digilas dengan sedikit tapioka agar tidak saling menempel.
Setelah mencapai ketebalan yang diinginkan, ganti kepala mesin ke alat pemotong mie (spaghetti atau fettuccine cutter). Jika memotong manual, lipat lembaran adonan dengan longgar, lalu iris setipis yang Anda suka.
Didihkan air dalam panci besar. Masukkan mie karet yang sudah dipotong. Karena kandungan tapioka yang tinggi, mie karet akan cepat matang. Masak hanya selama 1 hingga 3 menit. Tanda mie matang adalah ketika mie mengapung dan terlihat lebih transparan serta sangat kenyal saat ditarik.
Segera angkat mie dan tiriskan. Untuk menghentikan proses memasak dan menjaga tekstur kenyal, segera masukkan mie ke dalam air es atau siram dengan air dingin mengalir. Setelah dingin, tiriskan kembali dan aduk dengan sedikit minyak sayur agar mie tidak saling menempel saat disajikan.
Pastikan suhu air saat merebus benar-benar mendidih. Perebusan dalam air yang kurang panas akan menyebabkan mie menyerap terlalu banyak air dan menjadi lembek, menghilangkan kekenyalannya. Jika Anda ingin mie karet berwarna (misalnya hijau dari bayam atau kuning cerah), tambahkan pewarna alami atau pasta sayur pada tahap pencampuran bahan basah.
Mie karet buatan sendiri ini memberikan keunggulan kontrol penuh terhadap tekstur dan kualitas bahan, jauh lebih baik daripada membeli mie karet instan atau olahan pabrik. Selamat mencoba sensasi kenyal dari mie buatan tangan Anda sendiri!