Aglonema, atau yang sering dikenal sebagai Sri Rejeki, adalah tanaman hias populer yang digemari karena corak daunnya yang eksotis dan kemampuannya beradaptasi di berbagai kondisi cahaya. Meskipun sebagian besar fokus penggemar adalah pada keindahan daun, bagi para kolektor atau yang tertarik pada propagasi, mengetahui perbedaan antara Aglonema jantan dan betina seringkali menjadi topik menarik. Namun, perlu dicatat bahwa dalam dunia hortikultura, membedakan jenis kelamin pada Aglonema tidak semudah pada tanaman berbunga lain, karena Aglonema umumnya merupakan tanaman yang berfokus pada vegetatif (daun).
Mengapa Perbedaan Jantan dan Betina Penting?
Secara tradisional, pembedaan jenis kelamin pada tanaman seringkali berkaitan dengan reproduksi seksual, yaitu pembentukan bunga jantan (stamen) dan betina (pistil). Pada Aglonema, kebutuhan untuk membedakan jenis kelamin muncul terutama jika seseorang ingin melakukan penyerbukan silang (cross-pollination) untuk menghasilkan kultivar baru atau memahami potensi reproduksi alaminya. Namun, Aglonema jarang berbunga di lingkungan rumah, dan jika berbunga, identifikasi jenis kelaminnya bisa sangat sulit.
Tantangan Identifikasi pada Aglonema
Aglonema (spesies dari famili Araceae) adalah tanaman monoecious, yang berarti satu tanaman dapat memiliki organ reproduksi jantan dan betina, atau seringkali tanaman ini hanya menunjukkan ciri-ciri vegetatif yang dominan. Berbeda dengan tanaman hias lain yang jelas menampilkan bunga maskulin dan feminin, Aglonema cenderung menyembunyikan fitur seksualnya. Ketika mereka berbunga, bunganya berbentuk tongkat yang disebut spadix, dikelilingi oleh seludang (spathe).
Di sinilah letak kerumitan: identifikasi jenis kelamin pada Aglonema lebih sering didasarkan pada pengamatan tidak langsung terhadap karakteristik pertumbuhan dan respons tanaman, bukan pada morfologi bunga yang jelas terlihat.
Ciri-ciri yang Diduga Terkait Jenis Kelamin (Observasional)
Meskipun belum ada studi ilmiah yang pasti dan diakui secara luas mengenai perbedaan morfologi daun atau batang yang 100% akurat, para penghobi dan pemulia tanaman sering mengamati pola-pola tertentu. Berikut adalah beberapa ciri yang sering diperbincangkan:
1. Pola Pertumbuhan dan Kekuatan Batang
- Diduga Jantan: Cenderung memiliki batang yang lebih tegak lurus, lebih cepat memanjang ke atas (generatif), dan mungkin menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih agresif dalam hal tinggi tanaman.
- Diduga Betina: Sering dianggap memiliki pertumbuhan yang lebih cenderung menyamping atau 'mencari ruang' (vegetatif), menghasilkan lebih banyak anakan atau tunas samping, dan mungkin memiliki batang yang sedikit lebih pendek namun lebih berisi.
2. Bentuk dan Tekstur Daun
Ini adalah indikator yang paling subjektif. Beberapa penggemar percaya bahwa:
- Tanaman yang dianggap 'jantan' mungkin memiliki daun dengan tekstur yang lebih kaku atau permukaan yang terasa lebih tebal.
- Tanaman 'betina' mungkin menampilkan daun yang sedikit lebih lembut, lebih lebar secara proporsional terhadap panjangnya, atau memiliki variasi warna yang lebih mencolok (walaupun ini sangat dipengaruhi oleh kultivar).
3. Respon Terhadap Pembungaan
Ketika Aglonema memutuskan untuk berbunga, ini adalah saat terbaik (namun langka) untuk mengidentifikasi jenis kelaminnya melalui struktur spadix:
- Bunga Jantan: Biasanya memiliki bagian atas spadix yang ditutupi benang sari yang akan melepaskan serbuk sari.
- Bunga Betina: Memiliki bagian bawah spadix yang berisi bakal buah atau ovule.
Tanpa mengamati bunga secara langsung, membedakan jenis kelamin hanya berdasarkan daun atau batang tetap bersifat spekulatif dan sangat tergantung pada pengalaman pribadi pengamat.
Fokus pada Perbanyakan Vegetatif
Dalam budidaya komersial dan hobi sehari-hari, Aglonema hampir selalu diperbanyak secara vegetatif melalui pemotongan batang (stek) atau pemisahan anakan (pup). Dalam konteks ini, perbedaan jenis kelamin menjadi kurang relevan dibandingkan dengan mendapatkan indukan yang sehat dan memiliki pola daun yang diinginkan.
Perlu diingat bahwa nama seperti "Aglonema jantan" atau "Aglonema betina" yang sering digunakan di komunitas online lebih bersifat kiasan berdasarkan observasi pertumbuhan, dan tidak didukung oleh klasifikasi botani yang ketat kecuali ketika tanaman tersebut sedang dalam fase pembungaan yang jelas.
Kesimpulan
Cara paling definitif untuk membedakan Aglonema jantan dan betina adalah dengan mengamati struktur bunganya (spadix) saat tanaman matang dan berhasil berbunga. Namun, karena ini jarang terjadi di rumah, identifikasi jenis kelamin Aglonema secara pasti melalui ciri-ciri daun atau batang tetap menjadi area abu-abu yang mengandalkan pengalaman kolektor. Untuk tujuan koleksi dan perawatan sehari-hari, fokus utama harus tetap pada kesehatan tanaman, pencahayaan yang tepat, dan media tanam yang baik, terlepas dari jenis kelaminnya.