Bulu tangkis, sebagai salah satu olahraga raket paling dinamis di dunia, diatur secara ketat oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation atau BWF). Salah satu aspek paling krusial dalam kompetisi adalah sistem perhitungan skor, atau yang sering disebut BWF Point System. Memahami bagaimana poin didapatkan, hilang, dan bagaimana sistem ini mempengaruhi peringkat dunia adalah kunci untuk menikmati dan menganalisis pertandingan pada level profesional.
Sistem penilaian dalam bulu tangkis telah mengalami perubahan signifikan. Dahulu, bulu tangkis menggunakan sistem interval, di mana pemenang set harus mencapai skor 15 terlebih dahulu dan harus menang dengan selisih dua poin, kecuali pada skor 14-14 (disebut 'deuce') yang bisa mencapai 17 atau 21 tergantung aturan spesifik saat itu. Namun, untuk meningkatkan kecepatan dan daya tarik pertandingan internasional, BWF mengadopsi sistem reli poin (rally scoring system) secara menyeluruh pada awal tahun 2000-an.
Dalam sistem reli poin saat ini, setiap reli yang dimenangkan, terlepas dari siapa yang melakukan servis, akan menghasilkan satu poin. Ini berarti bahwa setiap pukulan, setiap kesalahan, dan setiap keputusan wasit langsung memengaruhi perolehan skor. Sistem ini bertujuan untuk membuat setiap reli menjadi krusial dan mengurangi durasi pertandingan yang terlalu panjang.
Format standar pertandingan bulu tangkis internasional saat ini dimainkan dalam format Best of Three Games (terbaik dari tiga set). Untuk memenangkan sebuah pertandingan, seorang pemain atau pasangan harus memenangkan dua set terlebih dahulu.
Set standar dimenangkan ketika salah satu pihak mencapai skor 21 poin. Namun, sama seperti sistem lama, ada aturan krusial mengenai keunggulan skor:
Poin-poin ini adalah dasar dari setiap kompetisi, mulai dari turnamen lokal hingga BWF World Tour Finals. Setiap kesalahan teknis, seperti bola keluar lapangan, bola menyangkut di net (kecuali dalam kondisi tertentu), atau menyentuh net saat permainan berlangsung, akan memberikan poin kepada lawan.
Visualisasi poin sangat penting bagi penonton. Papan skor selalu mencerminkan tekanan yang ada. Misalnya, ketika seorang pemain unggul 18-15, lawan berada di bawah tekanan untuk memenangkan empat poin beruntun agar tidak tertinggal jauh. Poin-poin krusial sering kali terjadi ketika skor berada di angka 19 atau 20; ini adalah momen mentalitas diuji.
Perolehan poin tidak hanya menentukan pemenang turnamen, tetapi juga memiliki efek domino pada sistem peringkat dunia BWF. BWF menggunakan sistem peringkat yang mengakumulasi poin yang didapatkan pemain dari berbagai turnamen selama periode waktu tertentu (biasanya 52 minggu terakhir). Semakin tinggi tingkatan turnamen (misalnya, World Tour Finals memiliki bobot poin lebih besar dibandingkan dengan turnamen Super 100), semakin banyak poin yang bisa dikumpulkan.
Sistem reli poin memastikan bahwa setiap kemenangan di turnamen bergengsi sangat berarti. Pemain harus secara konsisten tampil baik di turnamen-turnamen besar untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka. Jika seorang pemain gagal mempertahankan poin dari turnamen tahun lalu, peringkat mereka akan turun, meskipun mereka tidak bermain buruk di turnamen saat ini. Inilah mengapa konsistensi menjadi kunci utama dalam bulu tangkis modern.
Sistem BWF Point berbasis reli poin telah berhasil menjadikan bulu tangkis lebih cepat, lebih mudah diprediksi durasinya, namun tetap menuntut stamina dan fokus mentalitas luar biasa dari para atletnya. Setiap skor adalah narasi perjuangan di lapangan, dan pemahaman mendalam terhadap aturan 21 poin ini memperkaya pengalaman kita sebagai penonton olahraga yang indah ini.