Dalam ekosistem perbankan digital saat ini, kecepatan dan efisiensi menjadi prioritas utama nasabah saat melakukan transaksi antar bank. Dua istilah yang sering muncul dan terkadang membingungkan adalah Transfer Online dan BI-Fast. Meskipun keduanya bertujuan memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain di bank berbeda, terdapat perbedaan signifikan dalam hal kecepatan, biaya, dan sistem operasionalnya. Memahami perbedaan ini penting agar Anda bisa memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan mendesak Anda.
Transfer Online, atau yang sering disebut Real Time Online (RTO), adalah sistem transfer antar bank yang telah lama digunakan. Sistem ini bekerja secara instan dengan mengandalkan jaringan penyelesaian yang terintegrasi antar bank. Ketika Anda melakukan transfer online, dana akan langsung masuk ke rekening tujuan dalam hitungan detik, asalkan tidak ada kendala teknis dari salah satu bank.
Namun, keunggulan kecepatan ini biasanya dibarengi dengan biaya administrasi yang relatif lebih tinggi, yaitu sekitar Rp6.500 per transaksi (meskipun beberapa bank terkadang memberikan kuota gratis harian atau bulanan melalui aplikasi mereka). Transfer Online beroperasi hampir 24 jam sehari, 7 hari seminggu, namun ada beberapa batasan sistem yang mungkin memerlukan waktu pemrosesan lebih panjang saat terjadi lonjakan transaksi atau pemeliharaan sistem di malam hari.
BI-Fast (Bank Indonesia Fast Payment) adalah infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI). Tujuan utama BI-Fast adalah menyediakan layanan transfer dana yang lebih cepat, lebih murah, dan tersedia 24/7 secara andal. BI-Fast dirancang untuk menjadi tulang punggung baru transaksi ritel domestik.
Salah satu pembeda paling mencolok dari BI-Fast adalah struktur biayanya. Jika transfer online standar mematok biaya hingga Rp6.500, BI-Fast menetapkan batas biaya maksimal yang sangat rendah, yaitu hanya Rp2.500 per transaksi. Ini menjadikannya pilihan yang jauh lebih hemat bagi nasabah yang sering melakukan transfer antar bank.
Perbedaan utama antara keduanya dapat disimpulkan dalam beberapa poin kunci:
Keputusan memilih layanan bergantung pada prioritas Anda. Jika Anda mentransfer dana dalam jumlah besar yang melebihi batas maksimum BI-Fast (limit nominal BI-Fast biasanya ditetapkan oleh masing-masing bank, umumnya hingga Rp100 juta per transaksi, namun cek kembali kebijakan bank Anda), maka Anda mungkin terpaksa menggunakan layanan Transfer Online (yang terhubung ke RTGS jika nominal sangat besar).
Namun, untuk transaksi harian dengan nominal kecil hingga menengah, BI-Fast adalah pilihan superior. Anda mendapatkan kecepatan instan yang setara dengan Transfer Online, namun dengan biaya yang jauh lebih murah (hampir 60% lebih hemat). Hampir semua bank besar di Indonesia kini telah mengintegrasikan layanan BI-Fast di aplikasi mobile banking mereka.
Secara ringkas, BI-Fast adalah evolusi dari transfer instan yang bertujuan mendemokratisasi layanan transfer cepat dengan menekan biaya administrasi. Selama bank Anda menyediakan opsi BI-Fast saat Anda melakukan transfer antar bank melalui mobile banking, opsi tersebut hampir selalu menjadi pilihan terbaik dari segi rasio biaya dan kecepatan di era digital ini. Selalu perhatikan label layanan yang tertera saat Anda melakukan *checkout* pembayaran untuk memastikan Anda memilih opsi BI-Fast.