Surabaya, kota metropolitan yang kaya akan kuliner, menyimpan banyak permata tersembunyi. Salah satu yang tak boleh terlewatkan bagi para pecinta mie adalah Bakmi Tegal Sari. Nama ini mungkin terdengar sederhana, namun di balik kesederhanaannya tersimpan cita rasa otentik yang telah memikat lidah berbagai generasi. Bakmi Tegal Sari bukan sekadar hidangan mie biasa; ia adalah perpaduan sempurna antara tekstur kenyal mie segar, gurihnya kaldu yang kaya rempah, serta topping yang dibuat dengan resep turun-temurun.
Popularitas Bakmi Tegal Sari meluas bukan hanya karena rasanya yang konsisten, tetapi juga karena kemampuannya mempertahankan nuansa tradisional di tengah gempuran makanan modern. Ketika Anda memesan semangkuk, Anda akan disajikan dengan mie yang dimasak sempurna, tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras (al dente), sebuah indikasi keahlian sang juru masak.
Apa yang membuat Bakmi Tegal Sari begitu istimewa? Jawabannya terletak pada detail setiap komponennya. Pertama, tentu saja adalah mienya. Mie yang digunakan seringkali dibuat segar setiap hari, memberikan elastisitas alami yang sulit ditiru oleh mie instan atau mie yang disimpan lama. Mie ini kemudian dicelupkan sebentar dalam air panas, lalu dicampur dengan minyak babi (opsional, tergantung tempat) atau minyak ayam, serta bumbu dasar yang menjadi rahasia utama kelezatan.
Topping adalah mahkota hidangan ini. Biasanya, Bakmi Tegal Sari hadir dengan potongan ayam rebus atau ayam cincang yang dimasak dengan kecap dan bumbu khas, memberikan rasa manis gurih yang mendominasi. Tak lupa, pelengkap wajib seperti irisan jamur, potongan daun bawang, dan yang paling penting, taburan bawang goreng renyah yang menambah aroma semerbak pada setiap suapan. Untuk varian non-halal, beberapa tempat menyajikan irisan charsiu (babi panggang merah) yang memberikan dimensi rasa berbeda.
Menikmati Bakmi Tegal Sari paling nikmat ketika disajikan panas mengepul. Pilihan kuah yang menyertai biasanya dipisah (bakmi kering) atau disajikan dalam mangkuk dengan sedikit kuah (bakmi basah). Bagi penggemar rasa pedas, sambal khas mereka—seringkali terbuat dari cabai rawit segar yang diulek kasar—menjadi pendamping wajib. Efek pedas yang menyengat kemudian segera diredam oleh rasa gurih dari mie dan minyak wijen.
Meskipun banyak kedai mie modern bermunculan, kedai-kedai yang mengusung nama Tegal Sari seringkali mempertahankan suasana klasik. Anda mungkin akan menemukan tempat duduk sederhana, pelayanan yang cepat, dan fokus utama hanya pada kualitas makanan. Inilah yang dicari para penikmat sejati: makanan yang berbicara sendiri melalui kualitas rasa.
Bagi pengunjung yang datang dari luar kota atau warga lokal yang ingin bernostalgia, mencari warung Bakmi Tegal Sari berarti mencari esensi kuliner kaki lima Surabaya yang otentik. Keberadaannya telah melampaui tren; ini adalah sebuah institusi rasa yang terus hidup dan berkembang, memastikan bahwa warisan cita rasa Tegal Sari akan terus dinikmati oleh pecinta mie di masa mendatang. Jangan ragu untuk mencoba varian pangsit atau bakso sebagai tambahan untuk pengalaman kuliner Anda yang lebih lengkap.