Keutamaan Shalat Dhuha dan Teks Lengkapnya

Ilustrasi Shalat Dhuha Gambar minimalis matahari terbit di atas kubah masjid dengan dua sosok orang sedang berdoa. Waktu Dhuha

Shalat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilakukan umat Islam pada pagi hari, setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Dzuhur. Shalat ini memiliki kedudukan yang mulia karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam secara rutin melaksanakannya dan menganjurkannya kepada umatnya.

Melaksanakan shalat Dhuha bukan sekadar menambah jumlah rakaat salat sunnah, namun merupakan wujud syukur atas nikmat pagi hari dan kesempatan baru yang diberikan Allah SWT. Keutamaannya sangat besar, termasuk janji kemudahan rezeki dan pengampunan dosa.

Dalil dan Keutamaan Shalat Dhuha

Keutamaan shalat Dhuha seringkali disamakan dengan ibadah yang besar. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah Ta'ala berfirman:

Allah berfirman: "Wahai anak Adam, janganlah engkau malas untuk melakukan empat rakaat di awal harimu, karena Aku akan mencukupimu (memberi rezeki) di sisa harimu." (HR. Tirmidzi)

Selain jaminan rezeki, shalat Dhuha juga merupakan pengganti sedekah bagi seluruh persendian tubuh. Setiap sendi membutuhkan sedekah, dan shalat Dhuha yang terdiri dari minimal dua rakaat sudah memenuhi hak tersebut.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya pada diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh persendian, dan setiap persendian itu wajib baginya untuk disedekahi." Beliau melanjutkan, "Maka (sebagai penggantinya) dua rakaat yang dikerjakan di waktu Dhuha sudah mencukupi semuanya." (HR. Muslim)

Tata Cara dan Bacaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha minimal dilakukan sebanyak dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dengan salam setiap dua rakaat.

1. Niat

Niat dilakukan dalam hati. Lafaz niat yang umum digunakan adalah:

Usholli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillahi ta'aalaa. Allaahu akbar.

Artinya: "Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."

2. Pelaksanaan Rakaat Pertama

Setelah membaca Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat pendek. Bacaan yang paling utama dibaca saat shalat Dhuha adalah surat Asy-Syamsi dan surat Adh-Dhuha, namun boleh juga surat lain.

Bacaan Surah Adh-Dhuha (93):

وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَى وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَى فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Terjemahan Surah Adh-Dhuha:

1. Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),

2. dan demi malam apabila telah sunyi (sepi),

3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) murka kepadamu.

4. Sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia.

5. Dan kelak Tuhanmu pasti menganugerahkan (nikmat-Nya) kepadamu, sehingga kamu menjadi puas.

6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

7. Dan Dia mendapatimu seorang yang kesusahan, lalu Dia memberikan kekayaan?

8. Dan Dia mendapatimu seorang yang memerlukan, lalu Dia memberikan kecukupan?

9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

10. Dan terhadap orang yang meminta janganlah engkau menghardik.

11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah engkau syiarkan (dengan bersyukur).

3. Pelaksanaan Rakaat Kedua

Setelah rukuk dan sujud pada rakaat pertama, diakhiri dengan salam, kemudian dilanjutkan rakaat kedua dengan membaca surat lain, misalnya surat Al-Insyirah (Alam Nasyrah).

Bacaan Surah Al-Insyirah (94):

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Terjemahan Surah Al-Insyirah:

1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?

2. Dan Kami telah meringankan daripadamu bebanmu,

3. yang memberatkan punggungmu,

4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu?

5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), bertawakallah kepada Tuhanmu,

8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap.

Waktu Terbaik Shalat Dhuha

Waktu shalat Dhuha memiliki rentang yang cukup panjang. Dimulai sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit (sekitar pukul 07.00 pagi) hingga kurang lebih 15 menit sebelum Dzuhur (sekitar pukul 11.30 siang).

Namun, waktu yang paling utama dan paling dianjurkan adalah pada saat matahari sudah semakin meninggi dan terasa panas, karena ini menunjukkan bahwa kita berjuang melawan hawa malas dan panas demi mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Semakin tinggi matahari saat shalat dilakukan, semakin besar pula keutamaannya, mendekati waktu Dzuhur.

Dengan memahami dalil, keutamaan, dan tata cara shalat Dhuha, umat Islam didorong untuk menjadikan ibadah ini sebagai rutinitas harian. Amalan kecil yang dilakukan secara istiqomah seringkali lebih dicintai Allah daripada amalan besar yang hanya dilakukan sesekali. Shalat Dhuha adalah investasi spiritual yang memberikan keuntungan duniawi berupa ketenangan hati dan rezeki yang berkah.

🏠 Homepage